Friday, April 29, 2016

Kitab Riyadhusshalihin

  

Kitab Riyadus Shalihinadalah sebuah kitab yang sangat masyhur dalam dunia Islam. Kitab ini telah dijadikan pegangan selama ratusan tahun bagi para ulama, pelajar dan penuntut ilmu agama di belahan dunia. Di Indonesia sendiri kitab Riyadus Shalihin ini merupakan salah satu ‘kitab wajib’ bagi seluruh pesantren.

Pengarang kitab Riyadus Shalihin adalah Al Imam Al ‘Alamah al Muhaddits, Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf an Nawawi ad Dimasqi as Syafi’i, beliau dikenal sebagai ulama paling ‘alim pada zamannya, zuhud dan wara’, serta kuat beramal sholeh. Dilahirkan di sebuah desa bernama Nawa dekat Damsyik, Suriah pada tahun 631 H. Beliau mulai menuntut ilmu di sebuah sekolah agama milik Habbatullah bin Muhammad Al Anshori yang terkenal dengan sebutan Ibnu Rawahah. Madrasah itu bernama Madrasah Ar Rawahiyyah. Imam Nawawi belajar di Madrasah ini mulai tahun 649 H, saat berusia delapan belas tahun, kemudian melanjutkan pelajarannya ke Sekolah Darul hadits di Madrasah Usruniah. Beliau wafat di desanya sendiri yaitu desa Nawa, Damsyik, Suriah, pada tahun 676 H pada usia 45 tahun. Meskipun beliau belum sempat menikah seumur hidupnya, namun sebagai penghormatan, kaum muslimin tetap menggelarinya ‘Abu Zakaria’, yang menggambarkan seolah-olah beliau pernah memiliki seorang putra.


Riyadus Shalihin yang diartikan sebagai pelatihan orang-orang shalih, dibahas menjadi 19 kitab yang terbagi atas 372 Bab dan menyertakan sebanyak 1900 hadis. Dalam metode penulisannya, Imam Nawawi mengemukakan ayat-ayat Qur’an sebagai dalil utama untuk menguatkan dalil penyokong atas kitab yang akan dibahas, kemudian baru menyertakan dalil-dalil hadis sebagai penjabaran atas bab-bab yang dibahas tersebut.

Di dalam mukaddimah kitabnya, Imam Nawawi mengatakan bahwa kitabnya itu mengandung hadis-hadis yang beliau kutip dari Kutubussittah (enam kitab utama), yaitu kitab hadis yang paling utama dalam Islam. Dan secara tegas dikatakan bahwa beliau hanya mengutip hadis-hadis yang shahih dari kitab-kitab yang masyhur itu. Dengan demikian tidak akan ada satu hadis dho’if pun yang dimasukkan ke dalam kitab ini. Dalam hal ini, para ulama se-dunia selama ratusan tahun sudah membuktikan kebenaran ucapan Imam Nawawi itu. Selanjutnya, dalam perjalanan sejarah, kitab Riyadus Shalihin terbukti telah berhasil membantu para ulama untuk membentuk murid-murid mereka di pesantren-pesantren dan madrasah-madrasah, atau pada majelis-majelis ta’lim di masjid-masjid di seluruh Indonesia.

No comments:

Post a Comment